Sinergi Cegah KBGO, NetGuard Workshop UIN Sunan Kalijaga Ajak Mahasiswa Bangun Kesadaran, Perkuat Perlindungan

YOGYAKARTA – Di tengah pesatnya perkembangan interaksi digital, ancaman kekerasan tidak lagi hanya terjadi di ruang fisik, melainkan merambah ke dunia maya. Merespons hal tersebut, UIN Sunan Kalijaga melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora bersama Pusat Layanan Terpadu Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PLT PPKS) menggelar acara bertajuk NetGuard Workshop di Interactive Center (IC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, pada tanggal 22 November 2025.

Mengusung tema besar "Bangun Kesadaran, Perkuat Perlindungan", acara ini terselenggara berkat kolaborasi strategis dengan Indika Foundation, Gerak Dampak Academy, dan komunitas Ethanol United. Workshop ini bertujuan mengajak mahasiswa menjadi bagian aktif dari gerakan pencegahan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 11.45 WIB, dihadiri oleh mahasiswa dan peserta umum yang antusias mendalami isu keamanan digital. Forum ini menjadi ruang krusial untuk membedah berbagai bentuk ancaman siber yang kerap mengintai, mulai dari sexual harassment (pelecehan seksual), cyberbullying, cyberstalking (penguntitan siber), doxing (penyebaran data pribadi), hingga ancaman intimidasi online.

Dalam pelaksanaannya, NetGuard Workshop tidak hanya sekadar memberikan pemaparan materi satu arah. Panitia mengemas acara melalui pendekatan interaktif yang mencakup sesi refleksi diri, diskusi bedah kasus nyata yang relevan dengan kehidupan mahasiswa. Mari bersama menjadi bagian dari gerakan cegah KBGO! Melalui refleksi, diskusi kasus, dan komitmen bersama, kita wujudkan ruang digital yang aman, setara, dan berempati.

Selain mendapatkan wawasan mendalam mengenai proteksi diri di dunia maya, para peserta juga mendapatkan manfaat berupa networking serta fasilitas penunjang lainnya. Kehadiran workshop ini diharapkan mampu mencetak "garda" baru di lingkungan kampus yang sadar akan etika digital dan siap melindungi diri serta orang lain dari bahaya kekerasan berbasis gender online.

Red:FAJRUL AINI